Isi Kandungan Q.S. Asy- Syams ayat 1-10, Q.S. Ali Imran ayat 190 dan Hadits Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah tentang Rahmad Allah Melebihi Murka-Nya


BAB II

MENIKMATI KEKUASAAN DAN RAHMAT ALLAH SWT

Keberuntungan Orang yang Menjaga Kebersihan Jiwa dan Kerugian Bagi yang Mengotorinya

A.          Q.S. Asy-Syams ayat 1-10

 


Terjemah:

1. demi matahari dan cahayanya di pagi hari,

2. dan bulan apabila mengiringinya,

3. dan siang apabila menampakkannya,

4. dan malam apabila menutupinya[1579],

5. dan langit serta pembinaannya,

6. dan bumi serta penghamparannya,

7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.

9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

10. dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

 

[1579] Maksudnya: malam-malam yang gelap.

 

Isi Kandungan Q.S. Asy-Syams ayat 1 sampai 10

1. Tujuh Fenomena Alam yang menakjubkan

Pada awal surah asy-Syams ini (ayat 1-7), Allah Swt. menunjukkan sebagian dari betapa luar biasa ciptaan-Nya: matahari, bulan, siang, malam, langit, bumi, dan jiwa manusia. Semuanya berjalan teratur dalam hukum yang telah ditentukan-Nya (sunnatullah), yaitu:

a.       “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari” yakni sinarnya atau cahayanya yang memberi  manfaat bagi tumbuhan-tumbuhan maupun makhluk hidup lainnya.

Sedangkan Qatadah mengatakan: wadluhaaHaa (“Pada pagi hari”) yakni siang secara keseluruhan. Ibu Jarir mengatakan bahwa yang benar adalah dengan mengatakan: “Allah bersumpah dengan matahari dan siangnya, karena sinar matahari yang paling tampak jelas adalah pada siang hari”.

b.      “Dan bulan apabila mengiringinya” “Yakni mengikutinya.” yaitu, ketika matahari tenggelam, bulan muncul.

Sedangkan Qatadah mengatakan: “Yakni jika mengikutinya pada malam bulan purnama, jika matahari tenggelam maka rembulan akan muncul.

Ibnu Zaid mengatakan: “Bulan mengikutinya pada pertengahan pertama setiap bulan. Kemudian matahari mengikutinya, dimana bulan mendahuluinya pada pertengahan terakhir setiap bulan.”

c.       “Dan siang apabila menampakkannya” yakni siang apabila terang benderang.” siang ketika nampak jelas dengan cahayanya dan sinarnya dan menyingkap kegelapan.

d.      “Dan malam apabila menutupinya” Yakni jika malam menutupi matahari, yaitu saat matahari terbenam sehingga seluruh ufuk menjadi gelap.

e.       “Dan langit serta pembinaannya” “yaitu langit dan pembangunannya, ketinggiannya yang demikian hebat yang amat sempuna indah.

f.       “Dan bumi serta penghamparannya”, yakni Allah Swt. membentangkan dan memperluasnya sehingga memungkinkan seluruh makhluk untuk memanfaatkan bumi dengan berbagai seginya.

g.      “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)”, yakni penciptaan yang sempurna lagi tegak pada fitrah yang lurus.

h.      “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya)” Yakni Allah mengenalkan dan memahamkannya tentang ketakwaan dan kebaikannya, dan kefasikan dan keburukan.

2. Sumpah Allah Swt.

Setelah Allah Swt bersumpah dengan hal-hal (ciptaan-Nya) di atas, pada ayat 9 dan 10 surah asy-Syams ini menjelaskan apa yang hendak ditekankan Allah Swt dengan sumpah-sumpah di atas, yaitu:

a.       Sungguh beruntung dan akan meraih segala apa yang diharapkannya siapa yang menyucikan jiwa dan mengembangkan dirinya. Firman Allah:

                     9. "Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu"

Makna asal kata  زَكَّى  adalah bertambahnya kebaikan, Maksudnya bahwa siapa saja yang berusaha untuk menyucikan, memperbaiki, dan mengisi jiwa dengan memperbanyak amalan ketaatan dan kebaikan, serta menjauhi segala keburukan, maka pastilah dia akan beruntung. Berarti beruntunglah orang yang mensucikan dirinya ( dengan iman dan taqwa kepada Allah) dan membersihkannya dari akhlak tercela dan berbagai hal yang hina.

 b.      Sungguh merugilah siapa yang memendamnya, yakni menyembunyikan kesucian jiwanya.   

 


10. dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya

Maksud mengotorinya, pada posisi manusia menghinakan dan menjauhkan diri dari petunjuk Allah sehingga dia berbuat maksiat dan meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT.

Makna asal kata  adalah menutupi. Orang yang bermaksiat, artinya dia telah 

menutupi jiwanya yang mulia dengan melakukan berbagai macam dosa, menguburnya dengan berbagai hal yang rendah dan hina, menghancurkan dan merusaknya dengan perbuatan yang tercela, sehingga jiwanya pun menjadi jiwa yang rendah dan hina. Sehingga dengan hal itu, jiwa tersebut berhak mendapatkan kesengsaraan dan kerugian (di akhirat).

 


A.  QS. Ali Imran: 190

1.      Tanda-tanda Kebesaran Allah Swt.

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

Isi kandungan Q.S. Ali Imron

Sesungguhnya di dalam penciptaan langit, bumi, pergantian malam dan siang serta perbedaan panjang dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-bukti nyata bagi orang-orang yang berakal sehat yang menunjukkan mereka kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia yang berhak disembah.

Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, melalui Surat Ali Imran ayat 190, Allah mengarahkan hamba-Nya untuk merenungkan alam, langit dan bumi. Dia mengarahkan agar hamba-Nya mempergunakan pikirannya dan memperhatikan pergantian siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah Swt.

 

Orang yang mampu memahami bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah Swt mereka itulah ulul albab yaitu orang yang memiliki akal sempurna lagi memiliki kecerdasan

 

Asbabun Nuzul Q.S. Ali Imron ayat 190

Diriwayatkan, suatu hari ketika Bilal hendak adzan shalat Shubuh, ia mendapati Nabi Saw. sedang menangis. “Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu menangis?” Tanya Bilal. Nabi Saw. menjawab, “Apa yang dapat melarangku untuk menangis, sedangkan telah turun kepadaku malam ini ayat, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,” Kemudian beliau bersabda, “Celakalah bagi orang yang membacanya namun ia tidak mau merenungkannya.”

 

A.  Hadis Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah

 Rahmat Allah melebihi murka-Nya.

 

 Dari Sahabat Abu Hurairah ra., Rasulullah Saw. bersabda, “Tatkala Allah menciptakan para makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari)

 

Isi Kandungan  Hadis Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah

Hadis di atas menjelaskan bahwa Rahmat Allah Swt. lebih dahulu ada dan lebih luas daripada murka-Nya. Hal itu disebabkan Rahmat Allah Swt adalah sifat yang sudah melekat pada diri-Nya dan diberikan kepada makhluk-Nya tanpa sebab apapun.

 

Rangkuman:

1.  Allah Swt  sering bersumpah atas nama ciptaan-Nya sebelum memberikan peringatan kepada manusia.

2. Sungguh beruntung orang-orang yang menjaga kesucian jiwanya dengan beramal shaleh dan sungguh merugi orang-orang yang mengotori jiwanya dengan perbuatan buruk.

3. Semua ciptaan Allah Swt dan peristiwa alam merupakan tanda kebesaran dan kekuasaan Allah Swt bagi hamba yang berakal sehat.

4. Tiada alasan untuk berputus asa dari rahmat Allah Swt. Seberapa besar dan banyaknya dosa/kesalahan yang pernah dilakukan manusia, asal dia mau bertaubat, pasti Allah Swt. akan mengampuninya.

 

 

 

0 Response to "Isi Kandungan Q.S. Asy- Syams ayat 1-10, Q.S. Ali Imran ayat 190 dan Hadits Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah tentang Rahmad Allah Melebihi Murka-Nya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Promosi

loading...

Iklan Tengah Artikel 2