Hukum Bacaan Mad Silah, Mad Badal, Mad Tamkin dan Mad Farqi
A. HUKUM BACAAN MADṢILAH, MAD BADAL, MAD TAMKIN, DAN MAD
FARQI
1. Mad
silah
Dari
segi bahasa , mad
artinya panjang , sedangkan ṣilah
artinya
hubungan. Menurut istilah, mad ṣilah yaitu
apabila terdapat ha’ḍamir
berharakat ḍammah
( ه/ ‘ـه‘
) maupun kasrah
(
هِ / ـ هِه
), terletak di akhir kata,
tidak dibaca waqaf, tidak dibaca sambung dengan
huruf berikutnya dan
sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup bukan mad.
Mad ṣilah
ada dua macam:
a. Mad
ṣilah qaṣirah Menurut
bahasa, mad artinya panjang, ṣilahartinya
hubungan dan qaṣirahartinya pendek. Menurut istilah mad ṣilahqaṣirah
adalah apabila ada ha’
ḍamir berharakat ḍammah (هِ
/ ‘ـه‘
) maupun kasrah هِ
) / ـه
), terletak di akhir kalimat,
tidak dibaca waqaf,
tidak dibaca sambung dengan huruf berikutnya dan sebelumnya adalah huruf
yang berharakat hidup bukan mad, sedangkan huruf sesudahnya bukan huruf hamzah.
Panjang bacaannya;
1 alif atau 2 harakat. Perhatikan contoh pada QS. Al-Baqoroh (2):255 berikut!
Alasan kenapa dibaca
mad silah qasirah karena terdapat ha’ dhamir yang dhomah terbalik terletak di
akhir kata, tidak dibaca waqaf dan tidak dibaca sambung dengan huruf
berikutnya dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup bukan mad.
b. Mad ṣilah ṭawilah Menurut bahasa, mad
artinya panjang, ṣilah artinya hubungan dan ṭawilah artinya
panjang. Menurut istilah mad ṣilah
ṭawilah adalah
apabila ada ha’ ḍamir
sedangkan huruf sesudahnya adalah
huruf hamzah ( ء). Panjang bacaannya: 2
1/2 alif atau 5 harakat.
Perhatikan contoh pada QS.
al-Baqarh (2):255 berikut !
Alasan kenapa dibaca mad silah tawilah karena terdapat ha’ dhamir yang sesudahnya adalah huruf hamzah.
2. Mad badal
Secara bahasa mad
artinya panjang badal artinya ganti. Menurut istilah mad badal adalah apabila ada huruf mad (alif,
wau, atau ya’) dan hamzah
terkumpul dalam satu kalimat
sedangkan huruf hamzah mendahului huruf
mad.
Cara membacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif.
Dalam al-Qur’an terdapat banyak
contoh mad badal.
Contoh: dalam
surah Al-Quraisy ayat ke 2
Lafal ö
dibaca mad badal karena ada huruf mad alif bertemu hamzah terkumpul dalam satu kalimat sedangkan huruf hamzah mendahului huruf mad.
3. Mad
tamkin
Mad secara bahasa artinya panjang, Tamkin artinya penetapan, pemantapan, atau
penguatan. Menurut Istilah mad
tamkin adalah apabila ada ya’ sukun yang didahului ta’ bertasydid dalam satu
kalimah.
Cara membacanya dengan
memantapkan bunyi ya yang bertasydid dengan ditekan
dan ditahan dua harakat. Terdapat banyak contoh dalam al-Qur’an, diantaranya : QS. al-Baqoroh
(2): 61, 213, dan QS. Ali Imron (3):80
Contoh :
dalam surah Ali Imron ayat 80
Contoh dalam surah Al-Baqarah ayat 61
Alasannya karena
terdapat ya sukun yang didahului huruf ya’ bertasydid dalam satu kalimat/
terdapat dua ya dalam satu
kalimat.
4. Mad Farqi
Farqi secara bahasa artinya pembeda.
Menurut istilah mad farqi adalah bacaan yang berfungsi untuk membedakan kalimat istifham
(pertanyaan) dan khabar (keterangan). Atau
dengan bahasa lain, mad dibaca panjang dengan tujuan untuk membedakan antara kalimat
tanya dan bukan kalimat tanya.
Cara membaca mad Farqi dibaca 3 alif atau 6 harakat.
Contoh dalam surat An-Naml ayat 59 dan dalam surat Yunus ayat 59 dengan
lafal
Dan dalam surat Al-An’am
143 dan 144 dengan lafal
0 Response to "Hukum Bacaan Mad Silah, Mad Badal, Mad Tamkin dan Mad Farqi"
Post a Comment