Isi Kandungan Qur'an Surah Al- Fajr ayat 15-18, Kandungan Q.S. Al -Baqarah ayat 254 dan ayat 261


 

BAB II

KUBERBAGI INFAK DAN SEDEKAH

(QS. Al- Fajr (89): 15-18, QS. Al- Baqarah (2): 254 dan 261)

 

1.    Pengertian Infak dan Sedekah

Infak berasal dari kata anfaqa-yunfiqu yang artinya membelanjakan atau membiayai yang berhubungan dengan perintah-perintah Allah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia infak adalah pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan.

Sedangkan menurut istilah, infak adalah mengeluarkan atau memberikan sebagian dari harta atau pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam.

 Infak berbeda dengan zakat, infak tidak mengenal istilah nisab dan jumlah yang ditentukan secara hukum tetapi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dan penerimanya pun tidak ditentukan sebagaimana zakat. Infak dapat diberikan kepada mustahik zakat dan selain mustahik zakat seperti keluarga dan kerabat, bahkan untuk membiayai kebutuhan diri sendiri.

Lebih luas lagi pengertian sedekah, meliputi harta dan jasa, bahkan seyum pun sebagai sedekah, Membuang ranting atau duri dari jalan pun sedekah. Infak dan sedekah hendaklah dengan harta yang baik

 

2.    Q.S. Al Fajrayat 15 - 18

 


Terjemah:

15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".

16. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: "Tuhanku menghinakanku"[1575].

17. sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim[1576],

18. dan kamu tidak saling mengajak memberi Makan orang miskin,

 

[1575] Maksudnya: ialah Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat 15 dan 16. tetapi sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya.

[1576] Yang dimaksud dengan tidak memuliakan anak yatim ialah tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepadanya.

 

 

Kandungan Q.S. AL- Fajr ayat 15-18

Dalam QS. Al- Fajr ayat 15-16 dijelaskan bahwa kecenderungan manusia merasa mulia dengan rezeki yang diberikan Allah Swt, padahal tidaklah demikian, sesungguhnya harta itu hanyalah ujian dan cobaan bagi mereka. Dan begitu pula sebaliknya, jika mereka diberi kesempitan rezeki, mereka menganggap Allah Swt. menghina mereka. Padahal sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya.

Begitu pula Allah Swt. menyempitkan rezeki kepada siapapun yang disukai-Nya dan tidak disukai-Nya. Maka dari itu hendaklah manusia hanya bergantung kepada Allah. Jika diberi keluasan rezeki hendaklah ia bersyukur. Dan jika dalam kesempitan rezeki hendaklah ia bersabar tanpa menyalahkan siapapun.

Pada ayat: 17-18 Allah Swt. mengisyaratkan agar manusia memuliakan dan menyayangi anak yatim. Memperlakukan mereka dengan baik, sebagaimana Penjelasan dalam hadis riwat Ibnu Majah dari Abi Hurairoh Rasulullah Saw. bersabda:”Sebaik-baik rumah seorang muslim adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang Islam yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat”.

Betapa mulianya orang-orang yang menyayangi anak yatim. Kelak Mereka akan berdampingan bersama Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw. bersabda dalam hadis riwayat Bukhari dari Abu Sahl bin Sa’ad:

      “Aku dan orangorang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini, Beliau menunjukkan            jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan keduanya”.
          

        Pada ayat 18: Allah SWT memperingatkan agar manusia saling menyeru, saling mengingatkan agar memberi         makan orang miskin. Orang yang tidak mau menyantuni anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin         berarti termasuk pendusta Agama.

3.   Q.S. Al- Baqarah ayat 254

 

 


Terjemah:

254. Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.

 

[160] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.

 

 

Kandungan Q.S. Al- Baqarah ayat 254

Dalam QS. Al- Baqarah (2): 254 Allah Swt. menyeru orang-orang yang beriman agar menafkahkan hartanya, baik sedekah yang wajib (zakat) maupun sedekah yang sunah. Dan hendaknya bersegera untuk menafkahkan sebagian rezeki yang Allah Swt. karuniakan sebelum datangnya hari kiamat. Karena setelah kiamat tiba maka seseorang tidak dapat menebus dirinya dengan harta apapun. Pada saat itu tidak ada pertolongan dari sahabat dan kerabat, bahkan keturunan pun tak ada yang peduli lagi.  Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Mukminun (23 ): 101:

       yang artinya: “Apabila sangkakala ditiup, maka tidak ada lagi pertalian nasab di antara mereka               pada hari itu dan tidak ada pula mereka saling bertanya”

 

 

4. Q.S. Al Baqarah ayat 261

Terjemah:

261. perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.

[166] Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.

      

Kandungan Q.S. Al – Baqarah ayat 261        

Dalam QS. Al- Baqarah ayat 261 Allah Swt menjelaskan bahwa menginfakkan harta dengan ikhlas dalam ketaatan kepada-Nya akan dilipatgandakan pahalanya sampai tujuh ratus kali lipat. Walaupun asbabun nuzul ayat ini berhubungan dengan kedermawanan sahabat Nabi Muhammad Saw., yaitu Ustman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Keduanya menyumbangkan harta mereka ketika perang tabuk. Namun secara umum ayat ini mendorong agar manusia gemar infak dan sedekah tanpa dibatasi oleh kondisi dan keadaan.

 

    Keterkaitan Isi Kandungan Q.S. Al- Fajr ayat 15-18, Q.S. Al- Baqarah ayat 254 dan Al- Baqarah ayat 261

-       Sama- sama menjelaskan tentang peduli pada orang lain dengan cara membantu mereka.

-       Hendaknya kita selalu bersyukur atas pemberian rizki dari Allah SWT.

-     Rizki sedikit maupun banyak hendaknya tetap bersedekah/ berinfaq baik yang wajib ( zakat ) maupun sunah ( Infaq dan sedekah) sebagai rasa syukur kita.

-       Setiap muslim harus saling menyeru dan mengingatkan agar saling peduli terutama kepada anak yatim dan membantu fakir miskin.

-       Iinfaq dan sedekah hendaknya menggunakan harta yang baik dan halal.

-    Harta yang diinfakkan akan menjadi penolong dan penyelamat di akhirat kelak.

-      Memberikan infak harus dengan hati yang ikhlas agar berbalas pahala di dunia dan akhirat dari Allah Swt.

 

 
        

        
 

 


 

0 Response to "Isi Kandungan Qur'an Surah Al- Fajr ayat 15-18, Kandungan Q.S. Al -Baqarah ayat 254 dan ayat 261"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Promosi

loading...

Iklan Tengah Artikel 2